Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent

Comment

Popular

Rabu, 25 Mei 2016

5 Masalah Yang Sering Terjadi Ketika Mengimplemantasikan Software ERP

Apapun jenis industri yang dimiliki oleh setiap perusahaan sistem inventori merupakan PR terbesar yang mungkin akan di hadapi karena sistem informasi merupakan salah satu dasar penting dalam dunia industri manufaktur. Bahkan ada yang mengatakan bahwa dengan menguasai inventori sistem berarti telah menguasai lebih dari 60% proses bisnis yang ada dalam satu manufaktur.



Memang tidak dapat dipungkiri, perputaran uang dalam satu manufaktur adalah tentang sistem inventori atau penyimpanan barangnya. Produksi merupakan salah satu proses bisnis yang memang paling unik, tapi proses mengolahnya untuk menjadi uang merupakan perkara yang berbeda.

Meski telah banyak program yang dapat dijadikan sebagai alat bantu bagi manajemen untuk dapat mengontrol perputaran barang sehingga bisa menekan inventory turn over seperti Acumatica ERP, namun bukan berarti dapat langsung digunakan dan langsung memperoleh hasilnya.

Perlunya waktu untuk dapat menyesuaikan cara kerja untuk dapat menerapkan sistem erp secara menyeluruh merupakan hal yang tidak dapat di hindari. Dan berikut kami telah merangkum 5 masalah yang sering terjadi dalam penyesuaian proses bisnis menggunakan sistem erp seperti
  1. Mengintegrasikan inventory sistem yang sudah berjalan (existing method) dengan software ERP

    Setiap perusahaan yang sudah berjalan dapat dipastikan telah memiliki metode sendiri dalam mengolah barang yang terdapat dalam perusahaan mereka. Saat kemudian mereka pun ingin mengimplementasikan sistem erp ke dalam perusahaan mereka.

    Yang akan terjadi adalah adanya penyesuaian dalam pengintegrasian sistem yang telah berjalan dengan fasilitas yang disediakan oleh sistem erp. Memang masalah yang rumlah, meski begitu masalah ini tidak mudah untuk diselesaikan. Karena itulah manajemen harus mampu memperhitungkan hal ini sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan dan menerapkan sistem erp

  2. Melatih user menggunakan software erp yang telah diintegrasikan

    Seperti yang telah dijelaskan diatas, meski sistem erp telah berhasil diintegrasikan bukan berarti permasalahan akan berhenti disitu. Melatih user untuk dapat menggunakan software itu dengan baik pun akan menjadi masalah tersendiri. Mengapa? Dalam sebuah perusahaan, karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut memiliki latar belakang pendidikan dan usia yang berbeda.

    Meski untuk mempermudah pekerjaan, mempelajari sistem baru dan menerapkannya bukanlah hal yang mudah. Perubahan akan selalu memberikan goncangan di awal dan melatih para user tersebut akan menjadi tugas yang cukup berat yang harus di pikirkan oleh manajemen.

  3. Standarisasi data sistem inventori

    Masalah berikutnya yang akan muncul adalah standarisasi data yang digunakan. Bukan hal yang aneh jika beberapa departemen memiliki pemahaman atau penyebutan yang berbeda pada satu item yang sama.

    Contohnya saja item gergaji. Departemen keuangan menyebutnya gergaji, departemen produksi bisa saja menyebutnya graji, namun departemen purchasing menyebutnya saw (mungkin karena membeli di luar negeri). Nah untuk itulah perlunya dilakukan standarisasi agar data yang dihasilkan konsisten.

  4. Memilih fasilitas software erp yang benar – benar dibutuhkan oleh perusahaan

    Ketika sebuah perusahaan ingin membeli software erp, akan ada banyak sekali fasilitas atau modul yang ditawarkan oleh vendor erp tersebut. Namun tidak semua menu dan modul yang ditawarkan dibutuhkan oleh perusahaan, jadi pilihlah modul yang memang benar – benar dibutuhkan oleh perusahaan

0 on: "5 Masalah Yang Sering Terjadi Ketika Mengimplemantasikan Software ERP"