Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Manajemen Aktiva Tetap

Dalam dunia akuntansi, hal yang akan dibahas pada artikel ini bukanlah hal yang asing lagi. Karena hampir disetiap perusahaan pasti ada dan pasti melakukan pembukuannya. Hal tersebut adalah manajemen aktiva tetap atau lebih dikenal dengan manajemen fixed asset.

Apa itu manajemen fixed asset?

Fixed asset atau aktiva tetap merupakan sebuah aset yang memiliki bentuk atau wujud siap pakai yang didapatkan untuk dipergunakan dalam suatu operasional perusahaan dan bukan untuk dijual. Peranan dari aset tetap ini sendiri sangatlah berguna demi mendukung produksi suatu barang atau jasa perusahaan. Contoh dari aset tetap ini adalah tanah, bangunan, mesin, laptop atau berbagai peralatan lain yang digunakan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lalu apa yang harus kita perhatikan dalam melakukan manajemen aktiva tetap?

1. Akuisisi aset (Asset Acquisitions)

Pencatatan aset baru biasanya dilakukan setelah penerimaan item barang yang dibeli (PO Receipts), setelah penerimaan AP Invoices ataupun barang yang didapatkan dari projects dan kemudian dikonversi menjadi aset perusahaan.

2. Penyusutan aset (Assets Depreciation)

Ada beberapa metode penyusutan yang bisa digunakan, umumnya metode rata-rata (average) atau garis lurus dimana penyusutan dilakukan setiap bulan dengan nilai yang tetap. Beberapa perusahaan juga melakukan depreciation projection (proyeksi penyusutan) untuk keperluan financial planning.

3. Penyesuaian (Assets Adjustment)

Penyesuaian aset dilakukan untuk mendapatkan nilai buku perusahaan dan untuk penyajian pajak. Atau kita perlu melakukan penyesuaian terhadap metode penyusutan dan periode penyusutan. Atau ada kebutuhan untuk memindahkan aset terkait projects yang sedang berjalan misalnya antar lokasi cost-centers.

4. Penyelesaian aset (Assets Disposal)

Setelah menjalani periode penyusutan, aset yang dimiliki akan menjadi nol. Atau kadang aset dijual sebelum penyusutan berakhir.

5. Penggabungan/pemisahan aset ( Merge/Split Assets)

Kadang perusahaan perlu memecah satu aset menjadi beberapa aset atau sebaliknya beberapa aset dilebur menjadi satu aset.